Bunga Kitolod : Tanaman Liar untuk Mengobati Penyakit Mata.
Kitolod Indonesia: Bunga
bintang, kitolod
Inggris: Star of Bethlehem
Malaysia: Lidah payau
Tahukah anda tanaman ini? tanaman
ini sering terlihat diselokan atau tempat lembab lainnya. Terkesan sebagai
tanaman yang tidak berguna. Tapi tahukah anda bahwa Kitolod ini sangat
berkhasiat untuk penyembuhan gangguan mata rabun, katarak, minus dan plus Secara
ilmiah tanaman ini mempunyai nama ilmiah Isotoma longiflora atau Laurentia
longiflora. Tanaman yang berasal
dari Hindia Barat ini tumbuh liar di pinggir saluran air atau sungai, pematang
sawah, sekitar pagar dan tempat-tempat lainnya yang lembab dan terbuka.
Kitolod dapat
ditemukan dari dataran rendah sampai 1.100 m dpl. Terna tegak, tinggi mencapai
60 cm, bercabang dari pangkalnya, bergetah putih yang rasanya tajam dan
mengandung racun. Daun tunggal, duduk, bentuknya lanset, permukaan kasar, ujung
runcing, pangkal menyempit, tepi melekuk ke dalam, bergigi sampai melekuk
menyirip. Panjang daun 5-17 cm, lebar 2-3 cm, warnanya hijau. Bunganya tegak,
tunggal, keluar dari ketiak daun, bertangkai panjang, mahkota berbentuk bintang
berwarna putih. Buahnya berupa buah kotak berbentuk lonceng, merunduk, merekah
menjadi dua ruang, berbiji banyak. Perbanyakan dengan biji, stek batang atau
anakan.
Besarnya
khasiat tanaman ini sudah dibuktikan pula oleh Sri Mastuti, owner Herb Aini
Drops, berawal dari anggota keluarganya yang pernah menderita gangguan mata
yang sulit disembuhkan. Pada tahur 1998, Dra Hj NE Rosyitawati yang berprofesi
sebagai guru di sebuah sekolah dasar negeri di Cakung, Jakarta Timur, merasakan
matanya sering pedih dan gatal. Menurut dokter, hal ini disebabkan
kurangnya, produksi air mata atau lebih dikenal dengan istilah mata kering.
Selama dua tahun mencoba berbagai macam pengobatan medis, sampai akhirnya ia
memeriksakan diri ke salah satu rumah sakit mata di Bandung. Hasilnya memang
membaik namun tidak sembuh secara total.
Karena tak kunjung sehat, ia pun
membuat ramuan sendiri dengan menggunakan kitolod. Sebelumnya ia telah membaca
beberapa buku dan mengetahui khasiat dari tanaman yang bernama ilmiah Isotoma
longiflora atau Laurentia longiflora ini dan memberanikan diri untuk
bereksperimen demi mendapatkan pengalaman empirik. Kurang lebih dua minggu,
matanya terasa membaik. Keluhan mata merah, pedih bahkan buram mulai berkurang.
Setelah check up, hasilnya cukup menakjubkan, ia harus mengganti kaca matanya
dari minus (-) 21/2 dan plus (+) 21/2 menjadi minus (-) 1 dan plus (+)
Itu karena Kitolod mengandung senyawa alkaloid yakni
lobelin, lobelamin dan isotomin. Sifat Kimiawi: Tumbuhan ini kaya kandungan
kimia yang sudah diketahui, senyawa alkaloid yaitu lobelin, lobelamin dan
isotomin. Daunnya mengandung alkoloid, saponin, flavonoid dan poliferol.
Cara Penggunaan Kitolod terhadap penyakit mata :
Cara yang pertama :
meraciknya mulai dari mencabut
bunganya, pilih bunga yang masih segar (lebih baik pagi hari). Cabut bunganya
sampai pangkal akarnya. (jangan cuman diambil bunganya saja). seperti gambar di
atas ini. Di dalam tangkainya ini terdapat getahnya. Ada juga yang menggunakan
secara langsung meneteskan getahnya ke mata. Dibuka ujung pangkal tangkainya,
lalu langsung diteteskan getah itu pada mata.
Cara yang kedua :
Diracik terlebih dahulu namun
sebelum diracik, bunga kitolod dicelupkan ke air bersih.
Peralatan yang harus disiapkan:
- mangkok/gelas
- sendok makan
- cepuk mata.
Jangan lupa cuci tangan terlebih dahulu sebelum
meracik dan peralatannya pun harus dibersihkan. Cepuk mata ini bisa di beli di
Apotek.
Cara yang ketiga :
Masukan bunga
Kitolod (3 biji bunga kitolod untuk 2 pasang bola mata) tersebut dalam mangkok/gelas,
lembutkan/haluskan bunga kitolod dengan sendok makan, lalu siram dengan air
hangat yang telah mendidih (kira-kira 6 sendok makan). Diamkan
sampai dingin. Saring atau pisahkan ampasnya, lalu ambil air racikan tersebut
dan masukan kedalam cepuk mata dengan
mengdip-ngedipkan mata. Lalu menutup mata. Tahan sampai 3 menit. Ulangi sampai 3x
(masing-masing mata sama).